Wisuda Purnabakti Secara Virtual
Drs. H. M. Yamin Awie, S.H., M.H. - Ketua PTA Semarang
Oleh Ketua Mahkamah Agung R.I.
Semarang|pta-semarang.go.id (30/12/2022)
Pada Jumat 30 Desember 2022, bertempat di gedung Gradhika Bhakti Praja yang berlokasi di Komplek Kantor Gubernur Jawa Tengah, Drs. H. M. Yamin Awie, S.H., M.H. telah diwisuda secara virtual oleh Ketua Mahkamah Agung Prof, Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. karena telah memasuki masa pensiun terhitung mulai tanggal 1 Januari 2023. Pada kesempatan yang bersamaan. dilakukan pula prosesi wisuda purnabakti secara virtual kepada Dr. Drs. H. Abu Huraerah, S.H., M.H., Ketua PTA Makassar.
Hadir di ruang sidang Kusumah Atmaja Ketua Mahkamah Agung beserta isteri, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial beserta isteri, Ketua Kamar Pembinaan, Ketua Kamar Agama beserta ibu, Ketua Kamar Pengawasan, Sekretaris Mahkamah Agung dan Dirjen Badilag beserta Isteri. Sementara itu Sekretaris Dirjen Badilag, Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama, dan Direktur Administrasi Peradilan Agama serta Pimpinan Peradilan Agama Tingkat Banding dan Tingkat Pertama seluruh Indonesia mengikuti prosesi wisuda purnabakti secara virtual dari masing-masing command centernya.
Upacara Wisuda Purnabakti virtual Ketua PTA Semarang yang bertempat di gedung milik Pemprov Jawa Tengah di jl. Pahlawan Nomor 9 Semarang tersebut diikuti oleh 10 orang Hakim Tinggi PTA Semarang, 36 orang Ketua Pengadilan Agama se Jawa Tengah serta Sekretaris PTA Semarang. Acara tersebut juga diikuti secara daring oleh istri atau suami Ketua Pengadilan Agama, Panitera dan Sekretaris PA se Jawa Tengah, para Pejabat Struktural dan Fungsional serta pegawai PTA Semarang dari Rama Shinta Ballroom Patra Jasa Convention Hotel Jl. Sisingamangaraja, Candisari Semarang. Setelah acara wisuda purnabakti dilanjutkan ramah tamah dalam rangka purnabakti Ketua PTA Semarang di hotel tersebut.
Prosesi Acara Secara Virtual
Acara secara virtual ini dimulai dengan kirab wisudawan memasuki ruangan. Ketua PTA Semarang beserta isteri memasuki ruangan wisuda purnabakti diiringi beberapa penari dari Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri Semarang yang menarikan tarian “Gambyong Gambir Sawit”. Selanjutnya kirab wisudawan Ketua PTA Makassar yang diiringi tarian “Angin Mamiri”.
Setelah Ketua Mahkamah Agung beserta isteri memasuki ruangan untuk bergabung dalam prosesi wisuda purnabakti secara virtual, acara yang dihadiri oleh para Wakil Ketua Mahkamah Agung beserta istri, para Ketua Kamar beserta istri, Panitera dan Sekretaris Mahkamah Agung beserta istri masing-masing, Dirjen Badilag beserta istri, Ketua Pengadilan Tinggi Agama dan Ketua Pengadilan Agama se Indonesia ini dibuka dengan bacaan “basmallah”.
Dalam keadaan seluruh hadirin berdiri maka selanjutnya para peserta menyanyikan lagu Kebangsaan Indonesia Raya dan Hymne Mahkamah Agung. Kemudian. setelah dilakukan pembacaan doa oleh Hakim Tinggi Pengawas Badan Pengawasan Mahkamah Agung RI, Drs. Mohamad Yamin, S.H., M.H., dibacakan Petikan Surat Keputusan Presiden R.I. oleh Dr. H. Candra Boy Seroza, S.Ag., M.Ag., Direktur Pembinaan Tenaga Teknis Peradilan Agama, dilanjutkan dengan pemutaran video riwayat jabatan para Wisudawan.
Prosesi selanjutnya adalah penanggalan kalung jabatan dan tanda jabatan hakim untuk diserahkan kepada Ketua Mahkamah Agung lalu digantikan kalung kain syal sutra beruntai bunga melati. Ketua Mahkamah Agung kemudian menyerahkan plakat Mahkamah Agung kepada para Wisudawan dilanjutkan dengan penyerahan buket bunga oleh Istri Ketua Mahlamah Agung kepada Istri para Wisudawan. Namun, oleh karena Ketua Mahkamah Agung tidak bisa hadir secara fisik maka mendelegasikannya kepada Wakil Ketua masing-masing, yaitu Wakil Ketua PTA Semarang Drs. H. Muhammad. Alwi, M.H. dan Wakil Ketua PTA Makassar, Drs. H. Pandi, S.H., M.H.
Setelah selesai sambutan Ketua Mahkamah Agung, dilanjutkan acara penutupan yang dimulai dengan kirab wisudawan meninggalkan ruangan yang disertai kegiatan para among tamu, yaitu para Hakim Tinggi dan Ketua PA se Jawa Tengah yang berdiri saling berhadapan ke arah karpet merah dan melempar bunga melati ke arah wisudawan dan istri, selanjutnya satu persatu among tamu berjalan di belakang wisudawan dan istri meninggalkan ruangan.
Keseluruhan rangkaian upacara diakhiri dengan bacaan “Hamdallah” setelah Ketua Mahkamah Agung beserta isteri, Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Non Yudisial beserta isteri, Ketua Kamar Pembinaan, Ketua Kamar Agama beserta ibu, Ketua Kamar Pengawasan, Sekretaris Mahkamah Agung dan Dirjen Badilag beserta Isteri meninggalkan ruangan wisuda diiringi lagu “Syukur”.
Riwayat Singkat Jabatan Drs. H. M. Ymin Awie, S.H., M.H.
Setelah menamatkan studi Sarjananya di IAIN Walisongo pada tahun 1979, H. M. Yamin Awie muda diterima bekerja sebagai PNS sebagai staf PA Samarinda pada tahun 1980-1981. Pada tahun 1983 H. M. Yamin Awie memulai kariernya sebagai seorang hakim pada pengadilan agama yang sama. Selama 5 tahun menjadi hakim biasa, pada tahun 1988 merupakan promosi pertama sebagai pimpinan, yaitu sebagai Wakil Ketua pada PA Tanjung Redep. Tidak lama kemudian jabatan Ketua pada pengadilan agama yang sama diamanahkan kepada H. M. Yamin Awie. Promosi selanjutnya untuk H.M. Yamin Awie adalah terjadi pada tahun 1994 sebagai Ketua PA Samarinda.
Pada tahun 1997 H.M. Yamin Awie mulai dipromosikan menjadi pimpinan pengadilan agama di pulau Jawa, yaitu sebagai Wakil Ketua PA Jakarta Barat yang selanjutnya pada 1999 promosi sebagai Ketua PA Jakarta Barat.
Perjalanan karir pria yang mempunyai keahlian pada masalah waris dan eksekusi ini semakin terang dengan mendapatkan promosi sebagai Hakim Tinggi pada Pengadilan Tinggi Agama Semarang pada 2002 dan selanjutnya berkat keahliannya tersebut Ketua PTA Semarang waktu itu, Drs. H.A. Kalyubi Kosasih, S.H., memgusulkannya untuk promosi sebagai Wakil Ketua dan berhasil turun SK sebagai Wakil Ketua PTA Bangka Belitung pada tahun 2006. Berturut-turut setelah itu jabatan Wakil Ketua PTA di sandangnya di 2 (dua) PTA berbeda, pertama adalah di PTA Padang (2006) dan kedua di PTA Jambi (2010).
Setelah dirasa cukup mengemban amanah tiga kali sebagai Wakil Ketua PTA, maka pada 2014 Ketua Mahkamah Agung RI, Dr. H.M. Hatta Ali, S.H., M.H. melantiknya sebagai Ketua PTA Samarinda. Selanjutnya berturut-turut mutasi promosi sebagai Ketua PTA Jakarta pada 2017, Ketua PTA Surabaya pada 2020, dan pada 8 Pebruari 2022 Ketua Mahkamah Agung RI, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H. melantik dan menyumpahnya sebagai Ketua PTA Semarang. Pria yang mempunyai hobi catur dan tennis lapangan yang dilahirkan di Anggana, Kabupaten Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur pada 3 Desember 1955 ini mengakhiri pengabdian sebagai Pejabat Negara yang kurang lebih diembannya selama 41 tahun 10 bulan tersebut sebagai Ketua pada PTA Semarang.
Sambutan Ketua Mahkamah Agung
Dalam sambutannya Ketua Mahkamah Agung RI, menyampaikan beberapa pesan:
Pertama, bahwa purnabakti merupakan momen kesyukuran, sebab kesuksesan mencapai garis finish pengabdian dengan sehat dan selamat merupakan nikmat yang sangat besar.Tidak semua hakim mencapai fase yang membahagiakan ini sebab ada yang sudah dipanggil Allah SWT dalam usia yang relatif muda, sebagian lagi ada yang diuji dengan berbagai penyakit dll.
Kedua, bahwa purnabakti merupakan puncak pengabdian, dimana saat pertama kali diangkat sebagai abdi Negara, semua telah berjanji akan mengabdikan jiwa, raga untuk bangsa dan Negara. Bagi seorang hakim pengabdiannya diwujudkan dalam pelayanan hukum dalam rangka memberikan keadilan bagi masyarakat pencari keadilan. Dalam rentang pengabdian ini tentu tidak sedikit ujian dan tantangan yang dihadapi, bagi seorang hakim yang harus berpindah dari satu kota ke kota yang lain dari satu pulau ke pulau yang lain terkadang harus meninggalkan anak dan isteri dalam waktu yang lama. Belum lagi cobaan dan rongrongan selama bertugas harus hidup sederhana ditengah dahsyatnya godaan untuk menyeleweng, semua dihadapi dengan mental yang kuat, iman yang tangguh dan integritas yang tinggi. Pengabdian sudah mencapai titik kulminasi, bakti telah ditunaikan, amanat sudah disempurnakan, tapi yakinlah jika lelah itu diniatkan lillahi ta’ala untuk menggapai ridlo Allah SWT semata insyaAllah pengabdian panjang ini tak akan sia-sia. Semua akan bernilai ibadah di sisi Allah SWT. Allah SWT telah berjanji dalam firmanNya: “Dan sekecil apapun kebaikan yang kalian lakukan, semua diketahui oleh Allah dan akan mendapat balasan dariNya, karena itu perbanyaklah bekal dan sebaik-baik bekal adalah taqwa” Qur’an Surat Al Baqarah ayat 197.
Bagi seorang hakim setitik keadilan yang dipersembahkan dalm tiap ketuk palunya akan menjadi bekal amal yang akan membahagiakannya di akherat. Rosullullah SAW pernah bersabda “Dan setiap kali engkau berbuat adil diantara dua orang manusia itu adalah sedekah yang bernilai kebaikan di sisi Allah SWT”, HR. Bukhari Muslim.
Ketiga, purnabakti adalah awal pengabdian baru. Masa purnabakti bukanlah akhir dari segalanya, masa kedinasan adalah sebagian dari total pengabdian yang harus kita tunaikan sepanjang kehidupan. “Fa iza faragta fansab” bila kamu telah selesai menunaikan satu tugas segeralah lakukan tugas yang lain (Q.S. Al Insyirah:7) Teruslah berkarya meski jabatan tak lagi dibawa. Teruslah berbuat meski tak lagi menyandang pangkat. Terslah menebar manfaat hingga datang akhir hayat. Nabi Muhammad SAW pernah bersabda “Andaipun kalian tahu besok akan terjadi kiamat sedang di tangan kalian ada sebiji benih, tanamlah benih tersebut”. H.R. Bukhari. Artinya sesingkat apapun waktu dan kesempatan yang kita miliki untuk berbuat kebaikan, manfaatkanlah dengan sebaik-baiknya. Di luar sana ranah pengabdian baru menanti unntuk di bersamai, ranah sosial kemasyarakatan, lembaga-lembaga keagaman, dunia kampus dan akademik, dan berbagai lapangan pengabdian lainnya bahkan termasuk di dunia peradilan sendiri, yang masih aktif amat berbahagia menerima sumbangsih pemikiran dan masukan positif meski tidak lagi berada dalam ikatan kedinasan.
Keempat, masa purnabakti merupakan momen yeng tepat untuk menikmati kebersamaan dengan keluarga tercinta. Mulai hari ini para wisudawan dapat menikmati bkebrsamaan dengan keluarga. Atas nama pribadi dan lembaga Mahkamah Agung, Ketua Mahkamah Agung mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas pengabdian yang cukup panjang dan telah memberikan andil dalam kemajuan institusi. Ucapan terimakasih juga kepada Gubernur, Ketua DPRD dan Forkopimda Jawa Tengah dan Sulawesi Selatan atas hubungan baik antara lembaga eksekutif, legislative dan yudikatif.
Dalam menutup sambutannya Ketua Mahkamah Agung mempersembahkan beberapa pantun:
Dari selayar terbanglah unggas
Si Burung camar pemangsa ikan
Bapak M. Yamin Awie dan Bapak Abu Haraerah akan purna tugas
Dengan bangga hati kami melepaskan
Ke kota Semarang menikmati sajian
Sepiring lumpia dan sepiring jadah
Tuntaslah sudah masa pengabdian
Semoga bakti bapak menjadi amal ibadah
Kapal Pinisi dari Makassar
Tiangnya kokoh dari kayu ulin
Bapak berdua janganlah gusar
Karena silaturahmi kita tetaplah terjalin.