PIMPINAN PTA SEMARANG MENERIMA MAHASISWA FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG DALAM RANGKA KEGIATAN FAKULTAS
Semarang|pta-semarang.go.id (28/2/2023)
Bertempat di aula PTA Semarang, Drs. H. Muhammad Alwi, M.H. Wakil Ketua PTA Semarang didampingi oleh beberapa orang Hakim Tinggi (yaitu: Drs. H. Hasanuddin, S.H., M.H., dan Drs. H. Masruri, S.H., M.H.), menerima 6 (enam) orang mahasiswa dari Universitas Negeri Semarang dalam rangka kegiatan observasi yang berkaitan dengan Kode Etik Hakim. Kegiatan ini merupakan tindak lanjut dari permohonan Dekan Fakultas Hukum Unnes Semarang dalam suratnya Nomor B/2223/UN37.1.8/PG/2023 tanggal 20 Pebruari 2023 perihal permohonan izin observasi.
Wakil Ketua sebagai salah satu unsur Pimpinan di Pengadilan Tinggi Agama Semarang menyambut baik dan dengan tangan terbuka menerima para mahasiswa yang menunjuk PTA Semarang sebagai salah satu institusi untuk dilakukan observasi. Hal pertama yang dilakukan oleh Wakil Ketua PTA Semarang adalah memperkenalkan diri dan memberikan penjelasan kepada para mahasiswa perihal institusi peradilan, struktur organisasi dan tugas pokok dan fungsinya.
Kegiatan observasi ini sendiri sebelumnya sudah didahului dengan pemberian pertanyaan-pertanyaan yang dilontarkan oleh para mahasiswa melalui WA kepada PTA Semarang, yang melengkapi surat permohonan izin observasinya. Berdasarkan pertanyaan-pertanyaan tersebut Wakil Ketua PTA Semarang memberikan jawaban-jawaban dan memaparkan materi seputar kode etik hakim. Kedua orang hakim tinggi yang diminta hadir dalam pertemuan juga memberikan jawaban-jawaban untuk melengkapinya. Selain pertanyaan melalui WA tersebut para mahasiswa juga diberikan kesempatan untuk melontarkan pertanyaan-pertanyaan seputar penerapan kode etik hakim.
Dalam kesempatan tersebut para nara sumber, yaitu Wakil Ketua dan Para Hakim Tinggi memberikan materi perihal kode etik hakim sejak definisi, dasar hukum, aturan-aturan yang berkaitan dengan kode etik dan pedoman perilaku hakim, bagaimana penanganan dan mekanisme pengaduan, bagaimana penjatuhan sanksi ringan, sedang, berat, bagaimana upaya penegakan etika profesi hakim dan upaya meminimalisir pelanggaran, hingga diberikan contoh-contohnya. “Hakim itu juga manusia biasa, maka agar senantiasa berada dijalurnya diperlukan adanya perangkat kendali dan institusi yang mengendalikan,” demikian ungkap Wakil Ketua PTA Semarang merangkum paparannya.
Selama kurang lebih 2 (dua) jam, dimulai tepat pada puul 13.00 WIB dan berakhir pada pukul 15.00 WIB kegiatan observasi yang dilakukan oleh 6 (enam) orang mahasiswa Universitas Negeri Semarang berlangsung. Kegiatan yang diikuti oleh mahasiswa yang berasal dari Jepara, Kepulauan Riau, Bekasi, Kuningan, Cirebon dan Semarang ini diakhiri dengan sesi foto bersama. Adapun nama-nama mahasiswa angkatan tahun 2020 yang mengikuti observasi tersebut adalah: Zulfikar Dori Ad’ha, Farel Rifandanu, Ahmad Hendra Wahyudi, Raihan Fikri Madani, Jasmine dan Aldiyawan.