Gelaran Wayang Kulit Lakon "Semar Mbangun Kahyangan"
Dalam Rangka HUT Mahkamah Agung RI Ke-78

Semarang|pta-semarang.go.id (25/8/2023)

Dalam rangka memperingati HUT Ke-78 Mahkamah Agung RI, dan usaha memecahan rekor MURI "Pagelaran Wayang Kulit Dengan Lakon Semar Bangun Kahyangan Yang ditonton oleh empat lingkungan Badan Peradilan Seluruh Indonesia", Mahkamah Agung RI menggelar pertunjukan wayang kulit 1 (satu) kelir dengan 4 (empat) dalang kondang, yaitu: Ki DR. H. Riyanto SK. S.H,. M.H., Ki MPP Bayu Aji Pamungkas, Ki Sri Kuncoro (Brimob) dan Ki Harso Widisantoso serta Bintang Tamu: Endah Laras, Gareng Semarang, Eka Suryanti serta sinden Hongariya Agnes Serfozo. Pagelaran tersebut dilaksanakan secara hybrid (secara luring dan daring) dari halaman kantor Mahkamah Agung RI Jln. Medan Merdeka Utara Nomor 9 Jakarta Pusat yang dapat pula dinikmati secara live melalui kanal YouTube. Sebanyak 17 (tujuh belas) satker 4 (empat) lingkungan pengadilan yang berada di sekitar Jakarta mengikuti acara secara luring dan 906 (sembilan ratus enam) satker secara daring.

Dr. Drs. Moch. Sukkri, S.H., M.H., Wakil Ketua PTA Semarang bersama para Hakim Tinggi, Pejabat Struktural dan fungsional serta aparat PTA Semarang lainnya mengikuti pula gelaran wayang kulit tersebut secara dari dari ruang command center PTA Semarang.

Memulai acara tersebut ditampilkan tari Gambyong dari Sanggar Bharata yang ditarikan oleh 4 (empat) orang penari dimana salah satunya adalah seorang Hakim Tinggi dari Pengadilan Tinggi Tanjungkarang. Tari Gambyong merupakan salah satu bentuk tarian Jawa klasik yang berasal dari wilayah Surakarta dan biasanya dibawakan untuk pertunjukan atau menyambut tamu. Sebagai ucapan selamat datang, salah satu penari mengalungkan rangkaian bunga melati kepada Ketua Mahkamah Agung, Prof. Dr. H. M. Syarifuddin, S.H., M.H.
Dalam sambutannya, Ketua Mahkamah Agung menginfokan bahwa kegiatan malam tersebut merupakan akhir dari keseluruhan rangkaian acara peringatan HUT Mahkamah Agung yang dilaksanakan sejak 8 Agustus 2023. Rangkaian kegiatan itu anatara lain:

- Peluncuran 5 (lima) aplikasi baru
- Penyerahan Anugerah Mahkamah Agung
- Pemutaran Film “Pesan Bermakna 3”
- Upacara Peringatan HUT Mahkamah Agung ke 78 pada 19 Agustus 2023
- Jalan sehat pada hari Minggu 20 Agustus 2023.
- Pagelaran Wayang Kulit 1 (satu) kelir 4 (empat) dalang.

Pada kesempatan tersebut Ketua Mahkamah Agung RI menyampaikan ringkasan cerita selaran wayang kulit dengan judul/lakon “Semar Mbangun Kahyangan”, dimana Semar berusaha membangun “kahyangan”, bukan istana yang megah melainkan falsafah untuk mengembalikan sikap pemimpin agar mengutamakan kepentingan rakyatnya. Menurut Semar seorang pemimpin harus memiliki sifat asah, asih, asuh, ngopeni/memelihara dan “ngayomi” memakmurkan dengan tujuan agar tercipta negeri yang makmur, adil, sejahtera dan sentosa, gemah ripah loh jinawi.

Lakon yang dimainkan para dalang banyak mengandung nilai keteladanan, khususnya bagi para generasi milenial yang mana tokoh Semar tersebut mengingatkan supaya Pandawa sebagai ilustrasi dari para pemimpin bias lebih memikirkan nasib rakyatnya dan tidak bertindak semena-mena sehingga menimbulkan konflik antara para petinggi Negara dengan rakyatnya yang menuntut adanya perubahan di kerajaan Amarta.

Dengan didampingi oleh Wakil Ketua Mahkamah Agung Bidang Yudisial Mahkamah Agung RI, Dr. H. Sunarto, S.H., M.H., Ketua Mahkamah Agung menerima Piagam Rekor dari Museum Rekor Dunia MURI yang diserahkan oleh Direktur Operasional MURI, Bp. Yusuf Ngadri.

Sebelum pagelaran wayang dimulai Ketua Mahkamah Agung menyerahkan tokoh wayang Semar kepada dalang Ki DR. H. Riyanto ,S.H,. M.H. yang juga seorang hakim yang saat ini menjabat sebagai Panitera Muda Pidana Mahkamah Agung, dan menyerahkan tokoh wayang Hanoman kepada dalang Ki MPP Bayu Aji Pamungkas. Selanjutnya Wakil Ketua MA Bidang Yudisial menyerahkan tokoh wayang Abimanyu kepada dalang Ki Harso Widisantoso dan tokoh wayang Gatutkaca kepada dalang Ki Sri Kuncoro (Brimob) yang juga seorang Mayor Polisi.

Dengan diserahkan 4 (empat) tokoh wayang kepada 4 (empat) dalang tersebut pagelarang wayang kulit dengan lakon “Semar Mbangun Kahyangan” dengan resmi dimulai.