ACARA PEMBUKAAN DIALOG YUDICIAL MAHKAMAH AGUNG DENGAN FEDERAL CIRCUIT AND FEDERAL COURT OF AUSTRALIA SERTA JABATAN SYARIAH MALAYSIA

PERLINDUNGAN HAK PEREMPUAN DAN ANAK DALAM PERKARA PERCERAIAN

Semarang|pta-semarang.go.id (27/7/2022)

Para Hakim Tinggi PTA Semarang beserta seluruh Panitera Penggantinya pada hari ini Rabu 27 Juli 2022 mengikuti acara secara daring yang diselenggarakan Mahkamah Agung yang bertajuk Dialog Yudisial Indonesia, Australia, dan Malaysia tentang Perlindungan Hak Perempuan dan Anak dalam Perkara Perceraian ini merupakan kerja sama antara Mahkamah Agung dengan FCFCOA.

 

Kegiatan yang belangsung di Hotel Borobudur pada tanggal 27 dan 28 Juli ini dikemas dalam bentuk beberapa panel, yaitu Panel pertama membahas “Penghitungan dan Pendistribusian Nafkah Istri dan Anak dalam Perkara Perceraian: Praktek di Indonesia, Malaysia dan Australia.” Panel kedua membahas “Peran Hakim dalam Menangani Perkara Perceraian yang Tidak Dihadiri Salah Satu Pihak (Verstek): Praktek di Australia dan Indonesia,” dan panel ketiga tentang “Pendokumentasian KDRT dalam Kasus Perceraian untuk Menjamin Kepentingan terbaik Anak dalam Perkara Perceraian: Praktek di Australia dan Indonesia.”

Ketua Mahkamah Agung, YM Prof. Dr. H.M. Syarifuddin, S.H., M.H. dalam sesi pembukaan memberikan pidato kunci secara luring di depan Para hadirin yang terdiri dari Hakim Agung Suzy Christie dan Hakim Agung Liz Boyle dari Federal Circuit & Family Court of Australia, YM Datok Dr, H,. Mohammad Naim bin H. Mohtar, Ketua Hakim Syar’I Ketua Pengarah Jabatan Kehakiman Syariah Malaysia, Steven Scout, Deputy Head of Mission to Indonesia, Kedutaan Besar Australia, YM Para Ketua Kamar Mahkamah Agung, YM Para Hakim Agung, Para Pejabat Esselon 1 (Panitera, Dirjen serta Kepala Badan pada MARI), Ketua Pengadilan Tingkat Banding dan Tingkat Pertama di DKI Jakarta.

 

Diinformasikan bahwa kegiatan yang merupakan kerjasama antara Mahkamah Agung dengan FCFCOA akan berlangsung selama 15 (lima belas) hari dimana para hakim agung dari Indonesia, Australia dan Malaysia melakukan diskusi dengan Hakim Agung dari Kamar Pidana, Kamar Perdata dan Kamar Agama MARI, para hakim Peradilan Umumi dan Peradilan Agama baik di Tingkat Banding maupun Tingkat Pertama, perwakilan Kementerian dan lembaga, Pemerintah Daeran, masyarakat sipil para akademisi baik secara online maupun offline yang membicarakan seputar perlindungan hak perempuan dan anak dalam perkara perceraian.

 

Melalui kegiatan dialog yang diselenggrakan pada hari ini Ketua Mahkamah Agung RI mengajak Pemerintah Republik Indonesia, Organisasi Masyarakat Sipil serta Akademisi untuk berdiskusi menyumbangkan pemikiran yang konstruktif, dan bermanfaat dalam perbaikan mekanisme eksekusi putusan perceraian untuk perlindungan hak perempuan dan anak yang lebih baik serta berbagi pengalaman mengenai putusan perceraian verstek yang ternyata jumlahnya cukup tinggi dan persinggungan perkara perceraian dengan kekerasan dalam rumah tangga (kdrt).

Selesai memberikan pidato kuncinya selanjutnya Ketua Mahkamah Agung membuka acara secara resmi. Dengan telah dibukanya acara secara resmi maka sesi pembukaan ini telah selesai dan diakhiri dengan sesi foto bersama Ketua MARI dengan yang hadir secara luring.